Cerita Horor Sex Dengan Hantu Cantik Yang Gentayangan |
Pak Puspo menceritakan satu narasi yang begitu menggairahkan akan tetapi sekaligus juga menegangkan. Kejadianya di akhir tahun 70an atau awal 80an, saya agak lupa serta berlangsung berturut-turut saat beberapa waktu. Saat itu beliau tidak hanya bekerja menjadi recepsionis atau penerima tamu pada siang hari sekaligus juga penjaga penginapan itu. Tiap-tiap malam beliau tidur dalam suatu kamar di penginapan itu yang terdapat agak di belakang. Penginapan itu dibuat tidak tahu tahun berapakah, tetapi cukup sudah tua.
Dalam satu malam kurang lebih jam 1/2 satu, saat tubuh telah mulai letih, Pak Puspo bergerak ke kamar tidur untuk istirahat. Beliau merebahkan tubuh yang capek ke atas kasur yang cukuplah empuk serta nyaman, sesaat saja Pak Puspo telah begitu mengantuk. Karena capeknya Pak Puspo tidak sudah sempat tutup pintu yang 1/2 terbuka. Pada sadar serta tidak Pak Puspo lihat sekelibat bayangan wanita lewat celah pintu. Beliau ingat tamu wanita yang bermalam disana berbadan agak gemuk, tetapi yang dilihatnya wanita yang tinggi semampai serta memiliki rambut sampai diatas pinggang. “Agak kaget memang, tetapi saya tidaklah terlalu menggubris, saya teruskan tidur saya, ” Pak Puspo menceritakan dengan semangat.
Malam selanjutnya Pak Puspo tidur seputar jam duabelas malam, karena temannya yang menukar jagalah di resepsionis tidaklah terlalu ribet. Lagi-lagi pintu kamar dilewatkan 1/2 terbuka, sesudah sekian waktu merebahkan diri kembali ada bayangan wanita seperti tempo hari malam. Pak Puspo bertanya-tanya dalam hati siapa sebetulnya bayangan itu, akan tetapi Pak Puspo kembali tidaklah terlalu bikin pusing diri. Beliau tertidur lelap hingga kemudian terbangun karena terasa ada yang menyentuh kakinya. Dengan sekalian tiduran beliau buka mata, alangkah kagetnya beliau lihat sesosok wanita yang begitu cantik dengan rambut tergerai duduk di samping kakinya.
“Wajahnya cantik sekali mas, tetapi memang agak pucat, baunya wangi sekali tetapi wanginya halus tidak menusuk, ” beliau menceritakan. “Wanita itu cuma tersenyum manis, lalu pergi, anehnya saya tidak terasa takut benar-benar, ” beliau memberikan. Kemudian pada akhirnya Pak Puspo tertidur lagi sampai pagi hari.
Malam ke-3 Pdi saat pak Puspo membaca Cerita Horor Saat Datang Ke Sekolah, hal ini terasa ingin tahu dengan peristiwa dua malam beruntun itu. beliau menyengaja tidur agak awal, seputar jam sebelas malam. Beliau menanti figur wanita itu hadir lagi. Satu jam menanti membuat Pak Puspo agak ngantuk, pada akhirnya dia tertidur juga. Pada seputar jam satu malam beliau dibangunkan oleh sentuhan lembut pada kaki. Pak Puspo bangun serta lihat figur wanita yang tempo hari menghampirinya. “Wanita itu tersenyum, lalu dengan lembutnya memijit kaki saya, ” kata pak Puspo. Selanjutnya beliau menceritakan, “Agak lama dipijit serta pijitannya enak sekali, saya tidak pernah dipijit seenak ini. Saya diam saja karena memang bener-bener enak. ” Sesudah lama memijit, wanita itu tidur selain Pak Puspo serta mulai membuat rangsangan seperti suami istri tengah bercinta. Singkat kata Pak Puspo serta figur wanita itu lakukan jalinan tubuh. “Mas rasa-rasanya lainnya, tidak seperti dengan istri saya, ini begitu lembut, hangat intinya saya tidak sempat alami kesenangan ini awal mulanya, ” beliau menuturkan dengan semangat.
Peristiwa ini berjalan saat beberapa waktu mungkin sampai lima kali, Pak Puspo sendiri juga lupa berapakah kali beliau tidur bersama dengan figur wanita itu.
Satu malam sesudah peristiwa itu, Pak Puspo menantikan masa-masa indah itu berulang kembali, akan tetapi apakah yang berlangsung?
Saat itu seputar jam 1/2 dua malam saat selesai main Situs Judi Casino Online dia langsung tidur, tapi, beliau terbangun serta mencium berbau yang begitu anyir, begitu tidak enak serta membuat mual. Beliau bangun, serta bertanya-tanya berbau apa itu, akan tetapi belum terjawab, hadir figur besar hitam berbulu dengan mata merah menyala, kuku tangannya panjang-panjang, begitu menakutkan, “dia menunjuk mengarah saya, ” kata beliau. Pak Puspo menyebutkan figur itu menjadi Gandaruwo. Tiada basa-basi Gandaruwo itu mencekik leher Pak Puspo, sampai tidak dapat bernafas. Beliau bergumul hebat dengan mahkluk itu. Dengan spontan Pak Puspo berdoa meminta pertolongan dari yang kuasa. Pada akhirnya Gandaruwo itu melepas tangannya dari leher Pak Puspo, mundur satu langkah, mukanya masih tetap memberikan geram, lima detik lalu Gandaruwo itu pergi serta hilang juga berbau anyir itu.
Pak Puspo terduduk lemas di lantai, serta sedapat mungkin berdoa mengatakan terima kasih pada Tuhan karena sudah mengusir mahkluk itu. “Kalau tidak ada pertolongan Tuhan mungkin saya telah tidak dapat berjumpa mas serta bercerita peristiwa itu, ” kata Pak Puspo tutup narasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar