Cerita Seram Mistis Hantu Kuntilanak Dengan Nafsu |
Sampai disuatu malam, malam Jum’at Kliwon. Malam itu saya berasa demikian bosan, karena semua lamran pekerjaan yang saya kirimkan tidak ada satu juga berita pemanggilannya. Mendadak datanglah serombongan rekan-rekan mengajakku lihat pertunjukan film di gedung serba faedah di tempat tempat pemrosesan biji timah, atau yang umum disebut Peltim. Saya juga sesegera pergi.
Narasi Hantu Kuntilanak Ingin Mencabut Batang Kemaluanku Singkat cerita, tuntas pertunjukan, karena hari sudah tengah malam menjadi kami memutuskan selekasnya pulang. Waktu ingin membukan kunci pengaman sepeda kenyataannya kuncinya macet. Karena lama membukanya saya juga ditinggal. Menjadi saya pulang sendirian. Sesampai di rumah waktu perlihatkan jam 01. 30 WIB. Karena takut mengganggu, selanjutnya saya selekasnya ke belakang rumah, disana ada gudang tua sekolah SD itu. Saya juga tiduran dengan tempat terlentang dan tangan dilipat di atas dahi, dengan tempat kaki agak mengangkang.
Malam tambah semakin larut, mataku belum terpejam. Mendadak terdengar suara sayu-sayup menyebut namaku. kelihatannya dari arah belakang gudang. Ya, dekat pohon beringin. Suara itu sama sekali dengan suara rekanku, walaupun itu tidak saya hiraukan. Tapi suara itu makin lama makin dekat dan tetap menyebut : “Dik…Dik…Marsudik! ” “Bukakan pintu, dong, Marsudik! ” bunyi suara itu menyebut namaku. Walaupun itu saya tetaplah tidak menghiraukannya. Aneh, selanjutnya pintu gudang terbuka sendiri. Lantas telihat jelas olehku sesosok wanita bergaun putih, dengan rambut hitam lebat panjang sampai kelantai.
Muka tidak terlihat, tertutupi rambutnya. Dia seperti melayang-layang, mendekat ke arahku. Ya, dikit untuk dikit makhluk itu mendekatiku. Waktu dia mengangkatkan tangannya kedepan terlihat kukunya yang demikian panjang dan tajam. Lantas dia duduk di antara kakiku yang terbuka itu. Waktu itu saya sudah terbaring kaku, tidak bisa berjalan lagi. Bahkan, mulut juga terasa bisu. Lantas, tangan si Kuntilanak perlahan-lahan kedepan, maksudnya inginkan sampai dan menarik kemaluanku. Saya sudah pasrah, tapi masih menginginkan bisa merapatkan ke-2 kakiku, sampai si Kuntilanak terjepit dengan keras.
Akan tetapi tidak bisa. Saya coba berdoa sebisanya di dalam hati. Selanjutnya, Kuntilanak itupun berasa panas. Dia lantas terbang keluar sambil ketawa, lalu saya yang sejak mulai barusan berusaha merapatkan ke-2 kaki juga baru bisa terwujud, sampai ke-2 irislah kakiku berbenturan demikian keras. Sakitnya luas umum. Sambil rasakan kesakitan saya juga masih bisa mencaci maki Kuntilanah itu. Akan tetapi dia tetap ketawa dan selanjutnya hilang. Momen ini membuatku tidak bisa tidur sampai pagi.
Cerita Misteri Mistis Hantu Seram Kuntilanak Ingin Menarik Kemaluanku
Anehnya, siang harinya saya berasa senang karena seperti mendapatkan bln. mendapatkan panggilan kerja di perusahaan terbesar di Bangka, serta selekasnya diangkat karyawan tetaplah sampai sekarang ini. Kata orang, jika kita ketemu dengan Kuntilanak, menjadi kita akan mendapatkan peruntungan. Benarkah? Ah, mungkin saja. Kuntilanak di Perumahan Suradita Permuhan Suradita Cisauk, Serpong, Kab. Tanggerang, banyak dihuni Kuntilanak. Endang dan Maya, masyarakat perumahan menuturkan kesaksiannya. Pada pertengahan September 2003, hari kamis malam Jum’at Kliwon, Endang dan Maya baru saja pulang dari rumah partnernya yang tengah rayakan pesta lagi th. . Sekitaran jam 22. 30 WIB.
Mereka pulang terburu-buru karena hujan akan turun. Sesampai di muka satu rumah kosong, persisnya di jalan Kenanga, Endang dan Maya dengar suara tawa dari arah rumah itu. Suara tawa itu lama-lama semakin jelas terdengar. Mereka kaget, karena mereka kenali jika rumah itu tidak ada penghuninya. Lantas mereka lihat mengarah rumah itu dan suara tawanya juga hilang. Tapi, mendadak terlihat bayangan putih yang demikian jelas berupa wanita gunakan baju serba putih, mukanya pucat dan mulutnya bertaring. Lihat pemandangan semacam itu selekasnya membuat Endang dan Maya ketakutan. Mereka juga sesegera lari.
Akan tetapi anehnya mereka hanya lari di sekitaran rumah kosong itu saja. Selanjutnya mereka berhenti lari karena letih. Dan, suara tawa kembali terdengar bertukaran dengan suara orang menangis. Anehnya, bayangan wanita barusan menghilang. Momen semacam itu berjalan sekitaran lima belas menit. Lalu suara dari rumah kosong berhenti. Mereka juga selekasnya pulang. Keesokkan harinya, Endang menceritakan momen yang dirasakannya bersamaan Maya pada Ibu Suhaya, 50 th. , masyarakat asli Desa Suradita yang tahu persis sejarah tempat itu. “Dulu awal mulanya perumahan ini dibuat di tempat ini banyak sekali pohon-pohon besar, dan masing-masing malam Jum’at Kliwon sering terdengar suara orang menangis dan suara orang ketawa, ” tutur ibu Suhaya. Mungkin, karena tempatnya dulu sudah hilang, menjadi jin-jin itu mencari tempat baru, dan rumah-rumah kosonglah yang mereka tetapkan. simak juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar