Jumat, 21 September 2018

Narasi Rakyat Sumpah Photo Aisha

Kumpulan Cerita Horor - Sumpah photo Aisha ialah satu legenda narasi rakyat yang menakutkan dari Malaysia yang bercerita mengenai seseorang gadis muda yang dengan demikian buruknya, disiksa serta dibunuh oleh empat pria keji, serta sekarang dia akan menagih pembalasan dendamnya dengan memberi sumpah pada tiap-tiap orang yang lihat gambarnya. Aisha adalah seseorang gadis desa yang pemalu. Dia tinggal dalam suatu desa kecil tetapi pada tahun 1984, dia geser ke Kuala Lumpur, ibukota dari negara Malaysia.
Narasi Rakyat Sumpah Photo Aisha
Aisha lalu menanggung derita satu penyakit langka yang memaksanya takut bila mesti di photo (Photophobia). Matanya begitu peka dengan sinar yang jelas serta itu dapat menyebabkan kepalanya jadi sakit. Oleh karenanya, Aisha tetap kenakan kacamata yang gelap serta belum pernah membiarkan seseorang juga ambil gambar fotonya. Lampu kilatan camera saja dapat mengakibatkan kepalanya sakit serta tubuhnya jadi lemah.

Satu hari, dalam suatu pabrik dimana Aisha bekerja tengah membuat pesta yang memang teratur diselenggarakan. Tiap-tiap orang disana bersenang-senang serta Aisha akan memutus melepas kacamatanya. Seorang di pesta itu mempunyai satu camera serta langsung ambil satu gambar. Selekasnya sesudah lampu kilatnya berkedip, Aisha rasakan sakit yang mengagumkan serta pada akhirnya tidak sadarkan diri di lantai. Dia menanggung derita satu sakit kepala yang tidak henti-hentinya serta mulai keluarkan buih busa dari mulutnya. Gadis malang itu menggeliat di lantai sampai mobil ambulans hadir serta membawanya ke rumah sakit.

Aisha habiskan 3 hari didalam rumah sakit, terbaring dalam satu ruang yang gelap. Pria yang ambil fotonya saat itu hadir untuk mengunjunginya serta minta permintaan maaf atas ketidaksengajaan nya. Sesudah itu, Aisha sangat terpaksa berhenti bekerja. Dokter yang menanganinya memberikannya beberapa obat-obatan serta menganjurkannya untuk beristirahat kurun waktu yang lama. Lantas dia pada akhirnya habiskan setiap harinya didalam rumah serta cuma keluar saat malam hari sebab telah gelap untuk beli makanan. Tuan tempat tinggalnya lalu kasihan kepadanya serta mengizinkan Aisha untuk tinggal di apartemennya tak perlu membayar cost sewa sampai dia cukuplah sehat agar bisa pulang.

Satu bulan lalu, Aisha sudah betul-betul sembuh serta ini saatnya buat dia lakukan perjalanan kembali pada kampung halamannya. Malam itu, sesudah hari telah gelap, Aisha tinggalkan rumah itu serta berjalan ke satu stasiun bus. Dalam perjalanan, satu mobil tidak diduga berhenti di muka jalan nya serta empat orang pemuda keluar dari sana. Mereka menghambat langkah Aisha serta saat dia akan melarikan diri dari mereka, mereka tangkap serta menyeretnya masuk ke mobil.

Ke empat pria itu menculiknya serta membawa ke satu rumah kosong di seputar pinggir kota. Mereka mengikat tangan serta kakinya pada suatu kursi. Lalu, satu diantara pemuda barusan keluarkan pisau serta menyobek-nyobek bajunya. Aisha menangis serta meminta supaya mengasihani dianya, tetapi beberapa pemuda itu cuma ketawa memandangnya. Mereka mulai memukuli serta menyiksanya dengan kasar.

Salah seseorang lagi dari mereka lantas keluarkan satu camera untuk ambil beberapa gambar. Aisha meminta supaya tidak ambil gambarnya serta coba menuturkan jika dia mempunyai satu keadaan yang jarang diketemukan yang membuatnya begitu peka pada sinar. Pria-pria itu mengacuhkan permohonannya serta mulai memphoto beberapa gambar. Selekasnya sesudah kilatan lampu camera itu berkedip, Aisha diserang oleh sakit kepala yang begitu hebat. Kepalanya berdenyut-denyut serta dia menjerit kesakitan. Beberapa pemuda itu masih tetap memukul- mukulnya, serta sesudah itu ambil gambarnya. Setiap kali lampunya berkedip, dia terasa kepalanya seperti ingin meledak. Darah mulai mengalir keluar dari hidung, telinga, serta matanya.

Sesudah menanggung derita seputar lebih dari empat jam, Aisha dalam kondisi sakit yang teramat begitu serta telah tidak dapat lagi berjalan. Dia masih tetap terikat di tempatnya. Pria-pria keji itu lantas membopongnya keluar serta masuk kembali pada mobil dengan melemparnya ke bagasi. Mereka meluncur ke satu jembatan serta memberi tahu dianya jika mereka akan melemparnya masuk ke sungai serta biarkan terbenam.

Cuma sesaat sebelum mereka melemparnya ke dinginnya air sungai itu, Aisha menjerit dengan keras, “Siapapun yang lihat gambarku tiada seijinku, Saya akan memberi sumpah pada mereka dalam mimpinya dengan sakit yang sama yang saya alami. Saya bersumpah saya akan memberi sumpah itu. Walaupun saya sudah mati, penderitaan akan hinggap pada siapa yang lihat gambarku!”. Esok paginya, ke empat pemuda itu pergi ke satu konter bikin photo untuk memperoleh gambar yang sudah mereka mengambil. Mereka memberikan penjaga yang ada di belakang konter beberapa lembar uang serta mengancamnya untuk masih diam tentang isi dari foto-foto itu. Saat beberapa pemuda itu lihat hasil photo Aisha yang merana serta tiada keinginan serta tersiksa, mereka mulai ketawa terkekeh-kekeh.

Tidak diduga mobil yang mereka tumpangi terjerembab serta menabrak satu pohon. Salah satunya cabang dari pohon itu tembus masuk ke kaca jendela mobilnya serta menghantam pas dikepala dari pengemudinya serta membunuhnya saat itu juga. Orang ke-2 dibawa ke rumah sakit, akan tetapi meninggal pada sore harinya sebab pendarahan dibagian dalam tubuhnya. Orang ke-3 selamat dari tabrakan maut itu dengan cuma cedera mudah. sesudah melilit perban pada lukanya, dokter lantas mengijinkan untuk pulang. Dalam perjalanan ke tempat tinggalnya, pria itu terpeleset serta jatuh ke satu lubang galian. Jatuh ke basic sampai salah satunya kakinya patah, serta dia tidak bisa untuk memanjat naik kembali. Malam itu, hujan turun dengan derasnya, ketinggian air mulai naik dalam lubang itu serta pada akhirnya menenggelamkan pria itu.

Pria ke empat tidak merasakan cedera apa pun serta bisa langsung pulang ke tempat tinggalnya. Malam itu, saat tengah berbaring di ranjangnya, dia punya mimpi Aisha hadir kepadanya serta menghantam kepalanya dengan satu tongkat. Saat terbangun, dia rasakan sakit yang teramat begitu di kepalanya. Perasaan sakit itu semakin makin bertambah sampai dia sendiri tidak bisa lagi meredamnya. Dia terasa pikirannya seperti akan hilang serta mulai menusuk-nusuk kepalanya dengan satu garpu.

Dia mulai menyesal akan apakah yang sudah dia kerjakan serta terasa sudah dikutuk oleh Aisha. Dia lantas pergi ke satu kantor polisi paling dekat serta menyerahkan dianya disana, memberi tahu semua apakah yang sudah dikerjakannya pada Aisha malam itu. Semua foto-foto yang dia mengambil diserahkannya pada pihak kepolisian. Pria itu lantas ditahan serta dimasukkan ke satu sel, sesaat polisi mulai mencari jasad Aisha.

Pria itu pada akhirnya wafat dalam penjara. Dia menghabisi hidupnya sendiri dengan menghantamkan kepalanya ke tembok sampai tengkoraknya pecah. Dia tidak dapat meredam sakit kepala yang tidak terkira itu lebih lama lagi. Dua hari lalu, badan tidak bernyawa Aisha muncul serta mengapung di permukaan sungai. Jasadnya lantas dibawa ke kamar mayat dimana mereka mengidentifikasi sidik jari serta lakukan otopsi.

Dokter yang lakukan otopsi lantas ambil satu gambar dari jasad Aisha menjadi bukti. Akan tetapi saat sesaat lampu camera itu menyala, dia terperanjat lihat mata Aisha mendadak tertutup. Tidak lama sesudah itu, dokter itu diketemukan wafat sebab overdosis obat penahan sakit. Siapa saja yang lihat photo otopsi itu juga dilaporkan alami mimpi jelek serta sakit kepala yang hebat. Tidak lama, mereka semua diketemukan wafat lewat cara yang misterius. Pada akhirnya, pihak kepolisian menghancurkan sebagian besar foto-foto itu. Mereka juga berupaya mengawasi kerahasiaan masalah ini dari penduduk, tetapi isu sumpah Aisha telah mulai tersebar sekitar Malaysia.

Sebagian dari foto-foto otopsi Aisha lalu bocor serta terpajang di internet. Tuturnya siapa saja yang lihat gambar-gambar itu, akan menjumpai hantu Aisha dalam mimpinya. Serta saat mereka bangun, mereka akan alami sakit kepala akut serta tidak henti-hentinya. Gambar jasad Aisha akan menghantui dimanapun mereka pergi. Di mana saja mereka melihat, gambar Aisha akan ada di muka matanya.

Untuk hindari sumpah Aisha, janganlah coba mencari gambarnya di internet. Bila kamu tidak menyengaja lihat selintas gambar-gambar itu, janganlah memandang langsung di ke-2 matanya. Janganlah kirim gambar-gambar itu ke siapa saja. Bila kamu mengerjakannya, itu bermakna kematian tentu akan tiba pada mereka serta dirimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar