Senin, 27 Agustus 2018

Cerita Horor Jembatan Dengan Darah Gentayangan

Kumpulan Cerita Horor - Kesempatan ini saya akan bercerita mengenai satu daerah di Gresik, Jawa Timur. Mengenai satu mistik yang dahulu sudah sempat membuat masyarakat di daerah saya jadi paranoid. Silakan membaca ya.

Cerita Horor Jembatan Dengan Darah Gentayangan
Cerita Horor Jembatan Dengan Darah Gentayangan

Saya lahir dalam suatu rumah sakit swasta di kota Solo yang beberapa orang mengatakan dengan kota Surakarta, Jawa Tengah. Bapak saya bekerja di salah satunya pabrik besar di kota Gresik, menjadi harus kami sekeluarga geser di Gresik. Saat geser usia saya baru mencapai 7 tahun.

Jalan menuju perumahan kami ada 2, yang pertama melalui pemakaman Sunan Giri (jika melalui jalan ini, jarak jadi lebih jauh/memutar) sedang jalan ke-2 melalui satu jembatan yang menyebrangi jalan TOL Surabaya-Lamongan. Namun pada saat itu, tidak ada satupun orang yang berani melalui jalan ini saat malam hari karena orang yang melalui jembatan ini tetap dirampok serta dibunuh lewat cara mutilasi. Karena reputasi jembatan itu beberapa orang pilih jalan memutar dibanding kehilangan nyawa.

Akan tetapi makin lama perampok yang seringkali merampok serta memutilasi korbannya ini tak akan beroperasi (tidak tahu telah diamankan polisi atau telah di panggil Ilahi, tidak ada yang tahu) karena itu beberapa orang telah mulai berani melalui jalan ini.

Jalan yang telah seutuhnya aman dari rampok sadis nyatanya tidak aman. Sekurang-kurangnya dari makhluk halus. Banyak narasi mengenai makhluk halus dari sana. Wujudnya bukan berbentuk genderuwo, pocong, kuntilanak ataupun suster ngesot tetapi berwujud potongan badan manusia seperti kepala menggelinding, tangan yang tengah menyebrang jalan, kaki yang berjalan sendiri, dll..

Salah satunya kakaknya temanku sempat merasakannya.. Sebutlah saja dengan si A..

Saat itu malam Minggu. Si A siap-siap pergi ke rumah pacarnya yang kebetulan ada di desa di seberang jembatan itu. Saat pergi, si A tidak alami peristiwa aneh karena melalui jalan yang memutar. Semua berjalan normal. Akan tetapi perihal berlainan berlangsung saat si A pulang kembali pada rumah..

Karena malam demikian larut ditambah si A yang tidak diduga sakit perut karena itu si A akan memutus untuk melalui jembatan itu. Walau sebenarnya si A sudah diingatkan oleh pacarnya supaya janganlah melalui jembatan itu tetapi karena perut yang sulit dibawa kompromi karena itu dengan modal " Bismillah " si A pulang.

Sesampainya diatas jembatan, si A berhenti. Bukan karena berhenti, kehabisan bensin, dihadang preman atau apakah, si A berhenti karena dihadang tangan yang berjalan. Tangan itu sejumlah 6 yang tengah berjalan " ngesot " menuju ke seberang jalan..

Mungkin karena perut si A telah terlanjur mulas, tiada fikir panjang diraihnya tangan yang berjalan itu serta diseberangkan ke seberang jalan. Kemudian si A pulang.

Untungnya saat ini jembatan itu sudah ramai dilewati orang serta tidak ada kejanggalan lagi. Mudah-mudahan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar